Sejarah Liga TopSkor


Pada 13 Maret 2011, Harian TopSkor secara resmi menggulirkan Liga TopSkor U-13 untuk pertama kalinya. Ketika itu, Harian TopSkor bekerja sama dengan SSB Jakarta Football Academy dan otoritas Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas).

Animo peserta ternyata sangat tinggi. Alhasil, mulai pelaksanaan kompetisi tahun 2012, Liga TopSkor digelar dengan dua divisi sekaligus (Divisi Utama dan Divisi 1) dan sejak saat itu diberlakukan sistem promo degradasi.

Kemudian mulai tahun 2013, bekerja sama dengan SSB ASIOP Apacinti, TopSkor memperlebar skala pembinaan dengan juga menggelar Liga TopSkor U-15. Ajang ini dibuat untuk memelihara kesinambungan pembinaan dari fase kompetisi anak-anak (U-13) menuju ke kompetisi tingkat remaja (U-15).

Pada musim 2016/2017, Liga TopSkor mengepakkan sayap dengan membuka kompetisi regional di Bandung, Pekanbaru, Makassar, Yogyakarta, Malang, dan Palu. Pada pertengahan tahun 2017, untuk pertama kalinya putaran nasional Liga TopSkor digelar di GOR Ciracas, Jakarta Timur.

Kiprah Liga TopSkor terus berlanjut seiring kepercayaan stake holder di akar rumput yang semakin meluas. Alhasil, memasuki tahun ke-10 penyelenggaraan, Liga TopSkor telah menggelar kompetisi di 6 strata usia (U-12, U-13, U-14, U-15, U-16, U-17).

Dan, pada musim 2021/2022, Liga TopSkor telah diputar di 10 Kota yakni: Jakarta, Bandung, Lampung, Pati, Madiun, Cirebon, Karawang, Batam, Palu, dan Papua.

Prestasi Internasional

Dalam perjalanannya, Liga TopSkor tidak saja menyelenggarakan kompetisi kemudian selesai. Namun, pemain-pemain berbakat dari hasil kompetisi tersebut dikumpulkan dan dibina secara berkesinambungan dalam wadah yang diberi nama TopSkor Indonesia atau dikenal dengan sebutan tim TSI.

Tim TSI pertama kali dibentuk pada 2016 untuk mengikut ajang bergengsi Gothia Cup 2016 di Swedia. Ketika itu TSI turun di katagori usia 13 tahun, dan berhasil mencapai posisi runner-up di turnamen yang disebut-sebut sebagai Piala Dunia-nya Remaja itu.

Kiprah Liga TopSkor terus berlanjut seiring kepercayaan stake holder di akar rumput yang semakin meluas. Alhasil, memasuki tahun ke-10 penyelenggaraan, Liga TopSkor telah menggelar kompetisi di 6 strata usia (U-12, U-13, U-14, U-15, U-16, U-17).

Dan, pada musim 2021/2022, Liga TopSkor telah diputar di 10 Kota yakni: Jakarta, Bandung, Lampung, Pati, Madiun, Cirebon, Karawang, Batam, Palu, dan Papua.

Sumbangsih untuk Tim Nasional

Secara paralel dan berkesinambungan, Liga TopSkor selalu menyumbang pemain-pemain hasil kompetisinya ke skuad timnas usia muda. Alumni angkatan pertama Liga TopSkor yang mengecap seragam Timnas adalah Gian Zola Nasrullah dan Syahrian Abimanyu.

Kemudian secara berturut-turut disusul oleh Muhammad Riyandi, Beckham Putra Nugraha, M. Rafli, Zahra Muzdalifah, Bagas-Bagus, Fajar Faturrahman, Brylian Aldama, Sutan Zico, Rendy Juliansyah, Supriadi, Andre Oktaviansyah, Athala Araihan, Muhamad Valeroen, Resa Aditya, dan masih banyak lagi yang lainnya.